Museum Wayang Kekayon merupakan museum yang mengoleksi berbagai macam jenis wayang. Kekayon sendiri dalam pementasan wayang memiliki kata lain gunungan dan memiliki simbol-simbol kehidupan. Terletak di Jl. Wonosari Km 7 No. 277, Yogyakarta, Desa Baturetno, Kecamatan Banguntapan, kurang lebih 1 km dari Ring Road Timur. Museum ini didirikan oleh dokter spesialis kesehatan jiwa bernama Prof. Dr. dr. KRT. Soedjono Prawirohadikusumo dan resmi dibuka pada tanggal 5 Januari 1991.
 |
| Museum Wayang Kekayon Yogyakarta Foto diambil dari: http://www.goindonesia.com |
Museum Wayang Kekayon menempati lahan seluas 1,1 hektar dengan bangunan bergaya arsitektur tradisional Jawa yakni berbentuk Joglo dan menyimpan koleksi sebanyak 5.465 buah wayang dan terbagi menjadi 25 jenis wayang, baik berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Jenis-jenis wayang yang berhasil dikoleksi antara lain: Wayang Golek, Wayang Purwa, Wayang Suluh, Wayang Bali, Wayang Madya, Wayang Potehi, Wayang Kancil, Wayang Thailand, Wayang India dan masih ada banyak lagi.
Dengan lahan seluas 1,1 hektar dan bangunan joglo, Anda mungkin bisa sedikit membayangkan tentang situasi di Museum tersebut, antara lain: pohon-pohon yang rindang, burung-burung yang terbang bebas, angin semilir, kesejukannya dan tentu saja koleksi wayang yang banyak dan beragam. Selain koleksi wayangnya, ada beberapa keistimewaan lainnya dari Museum Wayang Kekayon diantaranya adalah sejumlah replika dan bangunan yang menguraikan sejarah Indonesia sampai proklamasi kemerdekaan dan sejarah wayang dari abad 6 sampai abad 20.
Tur kita mulai dari halaman depan, ada patung singa Borobudur, ada komplek menara air dengan atap berbentuk candi, replika Menara Kudus sebagai simbol masuknya peradaban Islam. Menuju ke komplek Pancuran Bidadari yang melambangkan pengaruh Eropa, khususnya Belanda yang pernah menjajah bangsa Indonesia selama 3,5 abad lamanya, terus Komplek Baleranu Mangkubumi, patung Jepang dan patung Proklamasi yang melambangkan babak sejarah Indonesia sebelum masa kemerdekaan.
Tur kita mulai dari halaman depan, ada patung singa Borobudur, ada komplek menara air dengan atap berbentuk candi, replika Menara Kudus sebagai simbol masuknya peradaban Islam. Menuju ke komplek Pancuran Bidadari yang melambangkan pengaruh Eropa, khususnya Belanda yang pernah menjajah bangsa Indonesia selama 3,5 abad lamanya, terus Komplek Baleranu Mangkubumi, patung Jepang dan patung Proklamasi yang melambangkan babak sejarah Indonesia sebelum masa kemerdekaan.
Museum Wayang Kekayon dibuka untuk umum, tiketnya dibagi menjadi 2: Pelajar/Umum: Rp. 7.000 dan Wisatawan: Rp.10.000 (+Rp 10.000 untuk yang membawa kamera). Fasilitasnya pun sudah lengkap, antara lain: bangunan utama untuk penyimpanan wayang dan ruang pamer, ruang auditorium, audio visual, pendopo, longkang, peringitan dan pendopo yang luas yang biasa digunakan untuk acara pernikahan, pelatihan, kesenian, dll.
Akses Menuju Museum Wayang Kekayon
Lokasi Museum Wayang Kekayon berada di Jl. Wonosari, sejauh 1 km dari Ring Road, 6 km dari Bandara Adisutjipto, 5 km dari terminal Giwangan, dan sekitar 10 km dari pusat kota Malioboro. Untuk informasi transportasi di Yogyakarta, Anda bisa menghubungi:
JOGJA EMPAT RODA
Rental Mobil Murah di Yogyakarta dan Sewa Motor di Yogyakarta
Jl. Palagan Tentara Pelajar
Telp. 0274-3042220 / 0819 1555 0847
Website:
0 comments:
Posting Komentar