0819 1555 0847
0812 2794 4404

Buka Praktek
06.30 - 22.00

(Spesialis Sewa Mobil Jogja)

Kekagumanku Pada Gusti Nurul

Ada sesuatu yang mengusik saya saat berkunjung ke Museum Ullen Sentalu. Ada seorang nama yang begitu membikin penasaran, namanya Gusti Nurul, putri dari KGPAA Mangkunegara VII atau cucu dari sultan Jogja Hamengkubuwono VII.


Gusti Nurul
Gusti Nurul Saat Masih Kecil

Wanita tersebut terlihat sangat ayu dan begitu berkharisma. Dengan pemandu museum, saya bertanya segala hal tentang beliau. Rasa penasaran tersebut tidak sampai situ saja, pulang dari museum langsung mencari segala sumber baik buku maupun internet yang berhubungan dengan Gusti Nurul. Ada sebuah buku yang berhasil saya temukan, meski ulasannya tidak panjang namun sudah cukup membuat saya makin kagum pada beliau.

Gusti Nurul lahir pada tanggal 17 September 1921 dengan nama Gusti Raden Ajeng Siti Nurul Kamaril Ngarasati Kusumawardhani. Meski tumbuh dibalik tembok keraton, sang putri yang disekolahkan di sekolah Belanda, memiliki gaya dan pandangan hidup yang terhitung amat modern untuk masanya. Gusti Nurul  gemar berkuda (sesuatu yang pada masa itu amat ditabukan untuk seorang putri keraton), juga berenang, dan amat mahir bermain tenis. Ayahnya pun membelikan seekor kuda khusus dari Australia. Selain aktivitas nyeleneh di atas, tentu saja Gusti Nurul mahir menari.

Foto Sebelah Kiri: Gusti Nurul Sedang Siaran di Radio Solo
Foto Sebelah Kanan : Gusti Nurul Sedang berfoto bersama Sang Ibu

Pada tahun 1937, Gusti Nurul berkunjung ke Belanda bersama keluarga untuk menghadirei pernikahan Putri Juliana. Ayahanda KGPAA Mangkunegara VII ingin memberikan kado istimewa untuk pernikahan Putri Juliana (anak Ratu Belanda Wilhelmina) dengan Pangeran Bernhard berupa sebuah tarian. Tarian tersebut ditarikan oleh Gusti Nurul secara teleconference di Istana Noordeinde, yaitu musik gamelan Kanjut Mesem dimainkan di Solo sedangkan Gusti Nurul mendengarkan alunan gamelan melalui telepon dan menari dihadapan tamu undangan. Karena sambungan telepon pada masa itu masih belum sebaik sekarang maka sang Ibu masih memberikan aba-aba secara langsung berupa ketukan-ketukan. Ratu Wilhelmina yang kagum pada Gusti Nurul memberinya gelar "de bloem van Mangkunegaran" atau kembang dari Mangkunegara.

Pementasan tari tersebut disaksikan para petinggi negara, raja dan ratu dari berbagai negara, serta kedua mempelai dan menjadi ramai diwartakan oleh surat kabar Belanda. Pementasan itu juga membuat para tamu ingin mengetahui lebih jauh tentang kebudayaan Timur dari Mangkunegara VII. Rombongan Mangkunegara VII meninggalkan Belanda pada 15 Februari 1937 dan melanjutkan perjalanan keliling Eropa.

Dengan segenap kelebihan ketrampilan, pemikiran dan paras cantiknya, tak heran Gusti Nurul menjadi sosok putri idaman bagi sejumlah pria. Tak cuma orang kebanyakan yang takjub. Sedikitnya, ada empat figur top yang menjadi penggemar Gusti Nurul bahkan mereka juga berlomba memperebutkannya. Mereka adalah Soekarno, Sultan Hamengkubuwono IX, Sutan Sjahrir dan Kolonel GPH Djatikusumo.

Tetapi karena ia menentang pernikahan poligami, Gusti Nurul secara halus menampik semua uluran cinta kasih dari Soekarno, Sultan HB IX, Djatikusumo dan Sutan Sjahrir. Konon karena cintanya terhadap Gusti Nurul yang bertepuk sebelah tangan, Sri Sultan HB IX memutuskan untuk tidak memiliki permaisuri, hanya selir saja. Karena beliau menginginkan yang menjadi permaisurinya adalah Gusti Nurul. Dan penerusnya, Sri Sultan HB X adalah putra dari selir ke dua.

Seorang wanita cantik yang tidak grusah-grusuh menentukan pilihan, Gusti Nurul pun sanggup membujang hingga umur 30 tahun. Usia gadis yang akan bikin orang geleng-geleng kepala pada masa itu. Baru pada tahun 1951, Gusti Nurul menikah. Yang dipilihnya pun bukan nama besar dengan figur mentereng. Gusti Nurul memilih sepupunya sendiri, Soerjo Soejarso, seorang kolonel militer dan tidak begitu menonjol dalam tubuh TNI. Karakternya lembut, dengan tutur kata sopan, khas didikan keluarga aristokrat. Tapi mungkin memang bukan karir, bukan ketenaran, bukan pula harta benda. Bagi saya, Gusti Nurul merupakan sosok wanita yang sangat berprinsip dan sederhana.



Untuk menelusuri kebiasaan, kehidupan Gusti Nurul, anda bisa mengunjungi museum ullen sentalu. Disana ada sebuah ruangan bernama Ruang Putri Dambaan. Ruang tersebut adalah album hidup Gusti Nurul. Ruang Putri Dambaan ini diresmikan sendiri oleh Gusti Nurul pada ulang tahunnya ke-81 pada tahun 2002. Di ruangan ini ditampilkan dokumentasi foto pribadi dari masa kanak-kanak hingga pernikahannya (1921-1951). Melalui foto-foto tersebut tersaji muatan budaya yang bersifat intangible, seperti: ritual-ritual tahapan kehidupan seorang putri kraton beserta segala pernak-perniknya yang merupakan kekayaan warisan budaya Jawa.

Di Ullen Sentalu terdapat sebuah ruangan khusus yang menampilkan keayuan diri dan keteguhan hatinya. Kisah yang mungkin mampu bercerita bahwa wanita juga mampu memilih yang terbaik baginya.

Apabila Anda membutuhkan sebuah rental mobil atau rental motor atau paket wisata untuk berkunjung ke Museum Ullen Sentalu, Anda bisa menghubungi :

JOGJA EMPAT RODA
Jl. Palagan Tentara Pelajar Dus Waras No. 93c, Sleman, Yogyakarta
Telp. 0274 3042 220 / 0819 1555 0847 (WhatsApp) / 0812 2794 4404
PIN BB : 753697E3 / 28c3c58e
Email: jogja4roda@gmail.com / Twitter: @jogja4roda
Website : rentalmobiljogja.id / paketwisata.id / jogjaempatroda.com

About the Author

Jogja Empat Roda

Author

JOGJA EMPAT RODA adalah perusahaan sewa/rental mobil Jogja murah yang berizin resmi. Kami melayani jasa rental mobil Jogja lepas kunci, dengan sopir atau all in. Telp/SMS/WA: 0819 1555 0847

0 comments:

Posting Komentar


 

Copyright © Rental Mobil Jogja JOGJA EMPAT RODA. All rights reserved. Template by CB Blogger & Templateism.com