Bulan Ramadhan merupakan bulan berkat, bulan rahmat, bulan keampunan serta punya banyak kelebihan lainnya seperti membawa kebahagiaan untuk semua umat. Di Yogyakarta, bulan Ramadhan menjadi seru dengan aktifnya kampung-kampung serta kampus-kampus yang memakmurkan masjid dan lingkungannya untuk mengisi bulan suci ini dengan berbagai agenda kegiatan bulan Ramadhan yang manfaat. Sebut saja
Kampung Jogokariyan, Kampung Kauman dan Kampung Nitikan. Tidak ketinggalan kampus-kampus di Yogyakarta seperti kegiatan di Kampus UGM, Kampus UNY dan Kampus UIN Sunan Kalijaga.
|
Kampung Ramadhan Jogokariyan
Sumber Foto: http://www.yusufmaulana.com |
|
Yang menarik disini adalah munculnya Kampung-kampung Ramadhan seperti Jogokariyan, Kauman dan Nitikan yang mengadakan beberapa acara menarik, seperti pasar ramadhan, lomba foto ramadhan, buka bersama, pengajian humor, pameran, lomba melukis anak, dll. Buka bersama dalam takjil pun unik. Ada beberapa jajanan pasar yang jarang anda temui, ada: SEGO gudeg, mangut lele, pecel, kue lapis, arem-arem, brongkos, kicak, jadah manten, semar mendem, carang gesing, klepon, gethuk, putu ayu, onde-onde, dll. Minumnya ada: es gepuk, degan, camcau, sitrun, dan setrup, kolak, koktail, dll.
Selain itu ada satu makanan khas Yogyakarta yang hanya ada saat Ramadhan tiba, yaitu kicak. Kicak terbuat dari beras ketan yang dimasak dengan campuran parutan kelapa, gula, dan buah nangka. Agar aromanya mengundang selera, biasanya ditambah vanili atau daun pandan. Rasanya gurih, kenyal, dan sedikit manis. Awalnya bahan utama kicak terdiri ketela yang diparut. Harganya cukup murah, setiap bungkus pembeli hanya membayar Rp1.000-Rp1.500. Makanan kicak bisa kita temui di Kampung Kauman. Konon kampung tersebut adalah tempat berkumpulnya para alim ulama dari Yogyakarta dan sekitarnya. Dulu Muhammadiyah yang dirintis KH Ahmad Dahlan pun lahir di Kampung Kauman ini.
Hal-hal tersebut adalah beberapa kegiatan kreatif setiap bulan Ramadhan yang menjadikan Kampung Ramadhan di Yogyakarta menjadi lebih menarik, edukatif, menghibur namun tidak mengurangi muatan dan kesuciannya.
Diharapkan Ramadhan sebagai bulan yang mulia dapat hadir di hati masyarakat dan disambut dengan penuh suka cita sehingga mampu meningkatkan kualitas ibadah dan produktivitas masyarakat secara luas.
0 comments:
Posting Komentar